4 Tradisi Unik Suku Mandar Sulawesi Barat

4 Tradisi Unik Suku Mandar Sulawesi Barat

4 Tradisi Unik Suku Mandar Sulawesi Barat
Wednesday 29 September 2021

Mungkin tidak banyak orang yang tahu tentang suku Mander di Sulawesi Barat. Sulawesi Barat sendiri merupakan negara baru. Negara ini didirikan pada tanggal 5 Oktober 2004 berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2004, yang beribukota di Mamuju.


Penduduk Sulawesi Barat sebagian besar adalah Mander (49,15%), Toraja (13,95%), Bugis (10,79%), Jawa (5,38%), Makassar (1,59%) dan lain-lain 19,15%. Suku Mandar memiliki beberapa tradisi yang masih dicintai dan dilestarikan oleh masyarakat.



Kalindaqdaq

Kalindakudak adalah tradisi di mana orang Mandar menceritakan sebuah perumpamaan ketika mereka ingin memberitahu seseorang keinginan mereka. Penyampaian biasanya dilakukan dalam bentuk petunjuk yang dapat mengejutkan orang lain.


Kalindaqdaq juga memiliki nuansa puitis dan godaan terhadap perempuan, termasuk motif pejuang dan bahkan semangat selama perebutan wilayah raja di tanah Mandar.



Sayyang Pattu'du

Tradisi Sayyang Pattu'du atau "Kuda Menari" adalah tradisi Syukuran bagi anak-anak yang telah menyelesaikan 30 Juz Al-Qur'an. Thanksgiving berlangsung dalam prosesi keliling desa, menggunakan kuda-kuda yang menari mengikuti irama pengiring.


Tradisi ini tidak hanya digunakan dalam rangka melengkapi Al-Qur'an, tetapi juga ditemukan pada acara pernikahan (Tokawen). Masyarakat Mandar percaya bahwa penyelesaian Al-Qur'an dan prosesi tradisional Sayyang Pattu'du terkait erat. Bahkan, banyak orang Mandar yang tinggal di luar Sulawesi Barat rela kembali ke kampung halamannya untuk mengikuti tradisi Saiyan Patudu.



Lopi Sandeq

Lopi Sandeq adalah simbol kebesaran laut Mandar. Kemegahan para pelaut terampil Manderland dibuktikan dengan pelayaran dengan perahu cadik. Sandeq sering digunakan untuk mencari nafkah di tengah lautan luas, bahkan di lautan terdalam. Kapal Sandeq secara historis tercatat mampu mengarungi Malaysia, Singapura, Jepang, Australia, Amerika Serikat bahkan Madagaskar di Afrika Selatan.


Perahu tradisional, kebanggaan Manders, adalah warisan leluhur yang membedakan mereka dari kebanyakan perahu cadik lainnya. Tak ayal, perahu Sandeq menarik turis asing dan kerap merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Wisatawan senang mengunjungi Mander hanya untuk melihat pergerakan perahu sederhana yang menggunakan tenaga angin.



Parrawana (rebana)

Diakui bahwa orang Mandar memiliki banyak tradisi unik. Salah satunya adalah preferensi mereka untuk bermain rebana. Kebiasaan ini disebut marravana/parravana atau artinya memainkan rebana.


Kegiatan ini berlangsung pada setiap resepsi pernikahan dan selesainya Al Quran. Paravana erat kaitannya dengan Saiyan Patudu, di mana kuda bisa menari dengan iringan suara rebana yang ditampilkan begitu indah oleh orang Mandar.


4 Tradisi Unik Suku Mandar Sulawesi Barat
4/ 5
Oleh